CP 6
Mengenal IPv4 dan IPv6 serta Perbedaan Keduanya
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. Alamat IP ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.
Setiap perangkat menggunakan alamat IP ini untuk komunikasi data. IP juga berperilaku sebagai identifier karena alamat ini digunakan untuk mengidentifikasi perangkat di jaringan.
Kita dapat mendefinisikan alamat IP sebagai alamat numerik yang bersifat unik yang ditetapkan untuk setiap perangkat sebagai sebuah identitas.
Untuk memfasilitasi routing paket, protokol TCP/IP menggunakan alamat logis 32-bit yang dikenal sebagai IPv4 (Internet Protocol versi 4).
Selain IPv4, ada juga IP generasi baru yang disebut dengan IPv6 atau Internet Protocol versi 6.
Pengertian dan Fungsi IP
IP atau Internet Protocol adalah protokol yang didefinisikan dalam model TCP/IP yang digunakan untuk mengirim paket dari sumber ke tujuan pada jaringan komputer.
Tugas utama IP adalah mengirimkan paket dari perangkat sumber ke tujuan berdasarkan alamat IP yang tersedia di header paket.
Mengenal IPv4 dan IPv6 serta Perbedaan Keduanya
IP adalah singkatan dari Internet Protocol. Alamat IP ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.
Setiap perangkat menggunakan alamat IP ini untuk komunikasi data. IP juga berperilaku sebagai identifier karena alamat ini digunakan untuk mengidentifikasi perangkat di jaringan.
Kita dapat mendefinisikan alamat IP sebagai alamat numerik yang bersifat unik yang ditetapkan untuk setiap perangkat sebagai sebuah identitas.
Untuk memfasilitasi routing paket, protokol TCP/IP menggunakan alamat logis 32-bit yang dikenal sebagai IPv4 (Internet Protocol versi 4).
Selain IPv4, ada juga IP generasi baru yang disebut dengan IPv6 atau Internet Protocol versi 6.
Di artikel ini kita akan membahas kedua jenis IP ini dan mengetahui perbedaan keduanya. Simak, ya!
Pengertian dan Fungsi IP
IP atau Internet Protocol adalah protokol yang didefinisikan dalam model TCP/IP yang digunakan untuk mengirim paket dari sumber ke tujuan pada jaringan komputer.
Tugas utama IP adalah mengirimkan paket dari perangkat sumber ke tujuan berdasarkan alamat IP yang tersedia di header paket.
IP mendefinisikan struktur paket yang menyembunyikan data yang akan dikirimkan serta metode pengalamatan yang melabeli datagram dengan informasi sumber dan tujuan.
Sebuah protokol IP menyediakan layanan connectionless, yang disertai dengan dua protokol transport, yaitu TCP dan UDP, sehingga protokol internet juga dikenal sebagai TCP/IP atau UDP/IP.
Fungsi utama dari IP adalah untuk memberikan pengalamatan ke host, merangkum data ke dalam struktur paket, dan merutekan data dari sumber ke tujuan melalui satu atau lebih jaringan IP.
Untuk mencapai fungsionalitas ini, IP menyediakan dua hal utama, yakni: format paket IP dan sistem pengalamatan IP
Pengembangan protokol IP dimulai pada tahun 1974 oleh Bob Kahn dan Vint Cerf. Karena protokol ini digunakan bersama dengan Transmission Control Protocol (TCP), jadi diberi nama TCP/IP.
Versi pertama dari protokol internet adalah IPv4, yang merupakan versi 4. Protokol ini secara resmi dideklarasikan di RFC 791 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) pada tahun 1981.
Setelah IPv4, versi utama kedua dari protokol internet adalah IPv6, yaitu versi 6. Secara resmi dinyatakan oleh IETF pada tahun 1998.
Setelah diluncurkan, IPv6 mulai semakin banyak digunakan di internet publik sejak tahun 2006.
Pengertian IPv4
IPv4 adalah kependekan dari IP versi 4. IPv4 adalah versi terbaru dan alamat IP yang paling umum digunakan.
IPv4 menggunakan alamat 32-bit yang ditulis dalam empat angka yang dipisahkan oleh tanda titik. Alamat ini unik untuk setiap perangkat.
Misalnya, alamat 66.94.29.13
Contoh di atas mewakili alamat IP di mana setiap kelompok angka yang dipisahkan oleh titik disebut oktet.
Setiap angka dalam oktet berada dalam kisaran 0-255. Alamat ini dapat menghasilkan 4.294.967.296 kemungkinan alamat unik.
Di dunia jaringan komputer saat ini, komputer tidak memahami alamat IP dalam format numerik standar karena komputer hanya memahami angka dalam bentuk biner. Bilangan biner dapat berupa 1 atau 0.
IPv4 terdiri dari empat set, dan set ini mewakili oktet. Bit di setiap oktet mewakili angka. Setiap bit dalam oktet dapat berupa 1 atau 0. Jika bit 1, maka angka yang diwakilinya akan dihitung, dan jika bitnya 0, maka angka yang diwakilinya tidak dihitung.
Saat ini, populasi dunia adalah 7,6 miliar. Setiap pengguna memiliki lebih dari satu perangkat yang terhubung dengan internet, dan perusahaan swasta juga mengandalkan internet.
Seperti yang kita ketahui bahwa IPv4 menghasilkan 4 miliar alamat, yang tidak cukup untuk setiap perangkat yang terhubung ke internet di planet kita ini.
Berbagai teknik telah dikembangkan untuk menghemat bandwidth alamat IP dan memperlambat penipisan alamat IP. Misalnya variable-length mask, network address translation, port address translation, classes, dan inter-domain translation.
Metode-metode tersebut mengubah IP publik menjadi IP pribadi sehingga pengguna yang memiliki IP publik juga dapat menggunakan internet
Namun, metode-metode tersebut tidak begitu efisien, sehingga memunculkan pengembangan alamat IP generasi berikutnya, yaitu IPv6.
Pengertian IPv6
IPv6 adalah generasi berikutnya dari alamat IP. Perbedaan utama antara IPv4 dan IPv6 adalah ukuran alamat IP.
IPv4 memakai alamat 32-bit, sedangkan IPv6 menggunakan alamat heksadesimal 128-bit. IPv6 menyediakan ruang alamat yang besar, dan berisi header paket yang lebih sederhana dibandingkan dengan IPv4.
IPv6 merupakan alamat IP heksadesimal 128-bit yang terdiri dari 8 set masing-masing 16 bit, dan 8 set ini dipisahkan oleh titik dua.
Dalam IPv6, setiap karakter heksadesimal mewakili 4 bit. Jadi, kita perlu mengonversi 4 bit ke angka heksadesimal sekaligus.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Berikut adalah beberapa perbedaan dari IPv4 dan IPv6:
- Ukuran alamat IP
IPv4 adalah alamat IP 32-Bit sedangkan IPv6 adalah alamat IP 128-Bit. - Metode pengalamatan
IPv4 menggunakan alamat numerik, dan bit binernya dipisahkan oleh titik. Sedangkan IPv6 menggunakan metode pengalamatan alfanumerik dan bit binernya dipisahkan dengan titik dua. - Jumlah kolom header
IPv4 menawarkan 12 kolom header sedangkan IPv6 menawarkan 8 kolom header. - Kemampuan broadcast
IPv4 mendukung broadcast sedangkan IPv6 tidak mendukung broadcast. - Konfigurasi jaringan
Kita harus menetapkan alamat IP dan rute pada IPv4. Selain itu, jaringan perlu dikonfigurasi baik secara manual atau dengan DHCP. Pada IPv6 konfigurasi bersifat opsional, tergantung pada fungsi yang diperlukan. Selain itu, IPv6 mendukung kemampuan konfigurasi otomatis. - Dukungan VLSM
Ketika dibandingkan dalam hal VLSM, IPv4 mendukung VLSM (Variable Length Subnet Mask) sedangkan IPv6 tidak mendukung VLSM.
- MAC Address mapping IPv4 menggunakan ARP (Address Resolution Protocol) untuk mapping ke MAC Address sedangkan IPv6 menggunakan NDP (Neighbour Discovery Protocol). sumber: https://www.trivusi.web.id/2022/09/mengenal-ipv4-dan-ipv6.html
TCP/IP: Pengertian, Layer, Cara Kerja dan Keunggulan
Apa itu TCP/ IP?
TCP/IP adalah kepanjangan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol. Ini merupakan protokol yang digunakan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya melalui internet agar dapat saling berkomunikasi. Salah satu fungsi utamanya, yaitu untuk melakukan sharing data antar komputer. Jadi, dengan kata lain, jika Anda memiliki lebih dari satu komputer dan ingin menghubungkannya untuk melakukan sharing data atau komunikasi lainnya, maka jaringan TCP/IP bisa menjadi solusinya.
Perlu Anda ketahui bahwa protokol ini terdiri dari dua jenis yaitu TCP dan juga IP.
Kelebihan TCP/IP
Penggunaan TCP/IP banyak digunakan oleh pengguna komputer di seluruh dunia, karena menawarkan banyak kelebihan, antara lain seperti:
- Bisa digunakan untuk berbagai macam jenis jaringan dan tidak harus terikat dengan perangkat keras tertentu.
- TCP/IP bersifat open protocol standard sehingga bisa menghubungkan perangkat lunak dengan berbagai komputer.
- Protokol ini juga dapat digunakan untuk mengetahui jaringan TCP/IP lain, meskipun memiliki identitas berbeda.
- Konsistensi protokol ini tinggi, sehingga banyak dipilih oleh para pengguna komputer.\
Cara Kerja TCP/IP
Setelah mengetahui tentang pengertian serta kelebihan protokol TCP/IP, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara kerjanya.
Fungsi utama dari protokol ini adalah untuk berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer yang lainnya melalui jaringan. Paket data akan dikemas, kemudian dikirimkan menuju komputer lain. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak cara kerja TCP/IP di bawah ini:
- Pertama-tama protokol akan memecah data hingga menjadi kecil, dan selanjutnya data tersebut dikirimkan melalui media. Paket data memiliki label berbeda dan juga sudah memiliki alamat pengiriman, sehingga bisa sampai ke tempat tujuan yang tepat.
- Data yang sudah dipecah dan memiliki alamat, selanjutnya akan dikirim melalui router. Router berfungsi untuk mengantarkan paket ke tujuan masing-masing.
- Setelah dikirim melalui router, pakai data akan sampai ke tempat tujuan dan dapat dibuka melalui komputer lain. Terdapat beberapa layer dan masing-masing memiliki tugas tersendiri untuk mengirimkan paket tersebut. Layer atau lapisan tersebut memiliki tugasnya masing-masing, mulai dari layer yang paling bawah hingga layer yang paling atas. Layer paling bawah fungsinya untuk menerjemahkan paket, dan kemudian mengirimkannya hingga ke layer paling atas.
Fungsi TCP/IP
Terdapat beberapa fungsi penting dari TCP/IP selain mengkoneksikan komputer satu dengan komputer lain. Fungsi tersebut di antaranya:
- Mengirimkan file yang sudah terenkripsi, dari satu komputer ke komputer lain.
- Melakukan remote log in komputer dari jarak jauh.
- Mengirim dan menerima mailing dari komputer lain.
- Menggunakan fitur network file system.
- Melakukan perintah massal pada komputer yang terhubung dalam jaringan.
- Memungkinkan Anda untuk menggunakan fitur name server.
- Bagaimana, ternyata protokol jaringan TCP/IP memiliki banyak fungsi penting lainnya, ya.
Layer pada jaringan TCP/IP
Dalam protokol TCP/IP terdapat lapisan-lapisan atau layer dengan fungsi yang berbeda. Mari kita kenali satu persatu.
1. Lapisan Application (Application Layer)
Layer TCP/IP pertama dari protokol ini adalah lapisan application. Lapisan ini berada paling dasar dan terhubung langsung dengan penggunanya.
Agar lebih mudah dipahami, layer ini contohnya ada pada aplikasi yang sering digunakan pada komputer.
Setelah membuka aplikasi tersebut dari komputer, nantinya komputer akan menjalankan protokol http agar aplikasi tersebut dapat digunakan.
Namun, jika Anda mengirim file, protokol yang bekerja adalah FTP atau sering disebut juga File Transfer Protocol.
2. Lapisan Transport
Lapisan selanjutnya sering disebut dengan transport layer. Lapisan ini digunakan sebagai jembatan transportasi agar data dapat dipindah dari komputer satu ke komputer yang lainnya.
Lapisan ini berada di atas lapisan application. Di sini terdapat dua jenis protokol, yaitu TCP dan juga UDP.
Kedua jenis protokol tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Protokol TCP memiliki tingkat keamanan tinggi, sedangkan protokol UDP memiliki kecepatan tinggi.
3. Lapisan Network
Lapisan selanjutnya yaitu network layer yang berada di atas lapisan transport. Di lapisan network, protokol dari lapisan transport kemudian dikonversi hingga berubah menjadi IP address.
IP address tersebut digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
Selanjutnya, data akan dipecah pada layer network agar disesuaikan dengan media yang akan dilewati.
Data yang sudah pecah kemudian akan dibungkus menjadi paket dan diberi alamat. Selanjutnya akan dikirim melalui jalur paket masing-masing.
4. Lapisan Network Interface
Lapisan selanjutnya yaitu network interface, yang merupakan lapisan terakhir. Lapisan ini terhubung dengan hardware pada komputer.
Di sini komputer akan dapat mengirim paket data menggunakan kabel atau tanpa kabel.
Keuntungan Menggunakan TCP/IP
Apa saja sih, keuntungannya jika kita menggunakan jaringan TCP/IP dalam menghubungkan antar komputer?
- Dapat membangun jaringan internet pada berbagai macam komputer.
- Mendukung pengiriman data dengan jenis berbeda.
- Memudahkan pekerjaan Sistem Operasi secara independen.
- Sangat ringan dan tidak menyebabkan komputer mudah bermasalah, terutama pada jaringannya.
- Tidak memerlukan bantuan ahli.
- Memiliki arsitektur client-server yang tepat.
sumber: https://blog.myorbit.id/technology/tcpip-pengertian-layer-cara-kerja-dan-keunggulan
Layanan Jaringan / Network Service
- Pembagian sumber daya : Yaitu berbagi pemakaian printer, CPU, memori, dan harddisk.
- Komunikasi : Surat elektronik, instant messaging, dan chatting.
- Akses informasi : Web browsing.
- Membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan selalu update.
- Sistem penyimpanan data terpusat ataupun terdistribusi yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
Komentar
Posting Komentar